Home Daerah Ini Cara Polisi Ungkap, Kasus Pembunuh Wanita ABG Yang di Buang di...

Ini Cara Polisi Ungkap, Kasus Pembunuh Wanita ABG Yang di Buang di Bawah Jembatan Galok Sampung, Ponorogo

0

PONOROGO (MP) – Polisi berhasil mengungkap pembunuhan ABG perempuan Hervina Rahma Sari (19 tahun), yang ditemukan meninggal dalam kondisi jasadnya ditemukan warga dibawah jembatan Galok, Desa Sampung Selasa (22/07/2019) kemarin.

Pelaku pembunuhan adalah pacarnya sendiri Joko Hermanto (26 tahun) Jalan Sombo Rt 01 Rw 02 dukuh Ngijo, Desa Lembah Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo.

Korban ditemukan meninggal dalam kondisi tengkurap, ada bekas luka dileher, dahinya berdarah dibawah jembatan Galok oleh warga pencari rumput, Selasa siang. Penemuan mayat wanita tanpa identitas itu kemudian dilaporkan ke Polsek Sampung.

Hari ini, Kamis (25/07/2019) pukul 13.45 wib Kapolres Ponorogo AKBP. Radiant, S.I.K., M.Hum, dalam jumpa pers nya di Mapolres Ponorogo mengungkapkan, kasus pelaku pembunuhan korban, HRS (19 tahun) yang ditemukan di bawah Jembatan Galok Desa Sampung Kecamatan Sampung Ponorogo.

Kronologis kejadian kata Kapolres AKBP. Radiant, korban sebelumnya sudah menjalin hubungan asmara sejak bulan Pebruari 2019.

“Yang menyebabkan korban hamil,” katanya.

Oleh karena itu, korban meminta pertanggung jawaban kepada tersangka, dan saat ini tersangka sudah menikah dengan orang lain.

“Akhirnya timbul niat dari tersangka untuk membunuh korban,” ucapnya.

Dijelaskan, pada hari Senin, (21/07/2019) pukul 02.00 wib, korban dan tersangka pergi ke Sarangan Kabupaten Magetan. Kemudian pulang ke Ponorogo hari, Selasa (23/07/2019) pukul 02.00 wib.

“Korban dan tersangka berhenti dijembatan Galok desa Sampung Kabupaten Ponorogo. Terjadi cek-cek, dan tersangka berpura-pura pergi untuk kencing,” terangnya.

Sudah direncanakan, lanjut Kapolres. AKBP. Radiant, tersangka memakai sarung tangan yang sudah disiapkan.

“Kemudian korban dicekik dari belakang, dan terjadi perlawan dari korban, kemudian korban didorong kebawah jembatan, namun korban berhasil memegang tersangka, sehingga keduanya terjatuh ke bawah jembatan,” terangnya.

Melihat korban masih memberi perlawanan, lanjut Kapolres, pelaku kembali mencekik korban dan membenturkan kepalanya ke dinding sungai berkali-kali, sampai korban meninggal dunia.

“Setelah itu tersangka meninggal korban yang sudah tidak bernyawa untuk pulang,” terangnya.

Atas kasus ini tersangka akan dijerat pasal berlapis, pasal 340 KUHP dan atau 338 KUHP dan atau 351 ayat 3 tentang pembunuhan yang direncanakan dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Barang bukti yang berhasil diamankan, sepasang sandal kulit laki-laki warna coklat, satu buah sandal perempuan warna hitam, jilbab warna coklat, satu buah kaos tangan plastik, jam tangan perempuan merk dior warna silver, sepeda motor beat warna biru putih nopol AE 3387 WM, hand phone merk oppo. Hand phone merk samsung, tas selempang warna coklat merk cayro.

Berikut kronologis pengungkapan kasus penemuan mayat Mrs x yang menghebohkan warga Ponorogo.

Rabu, (23/07/2019) Kapolres Ponorogo AKBP. Radiant, S.I.K., M.Hum mengungkapkan hasil otopsi jenazah diduga kuat terjadi penganiayaan (tindak kekerasan). Ada kemungkinan korban dibunuh dulu, baru dibuang.

“Usia sekitar 20 tahun, ada bekas luka dileher, kekerasan benda tumpul sampai kedalam mulut mengakibatkan koran kekurangan oksigen, luka pada dahi sebelah kanan atas sampai tenggorokan. Dan korban dalam kondisi hamil 6 bulan,” kata kapolres.

Langkah yang dilakukan Polisi menyebarkan ciri dan foto korban di beberapa media, radio dan kawan polisi diwilayah hukum kabupaten sebelah.

Masih Rabu, (23/07/2019) siang, ada 4 orang yang mendatangi Polres Ponorogo untuk melihat jenazah wanita dengan ciri-ciri lewat foto yang ditayangkan media. Keempat orang tersebut mengaku dari jalan Kalimantan no 70 Kelurahan Mangunsuman Kota Ponorogo.

Mereka diterima di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Ponorogo. Salah satu dari pihak anggota keluarga berhasil diwawancari awak media mengungkapkan, ingin melihat jenazah di rumah sakit karena selama 2 hari sejak hari Senin adiknya pergi dari rumah tidak pamit.

“Kita lagi melakukan konfirmasi saja dulu mas, karena Kita belum tahu dan belum jelas,” kata Andik salah satu dari 4 keluarga tersebut.

Dia juga mengatakan, kalau adiknya hilang/meninggalkan rumah sejak dua hari yang lalu. “Biasanya kalau pergi pamit, ini tidak pamit. Adiknya baru tamat sekolah SLTA tahun kemarin,” ucapnya.

Berdasarkan informasi yang digali wartawan, mayat wanita muda itu terindikasi baru lulus sekolah setingkat SMK.

Bahkan sejumlah polisi pun sudah mendatangi sebuah sekolah tempat di mana korban ini menamatkan pendidikannya.

“Benar tadi ada petugas yang datang ke sekolah,” kata sumber berita yang tidak mau disebutkan identitasnya.

Menurutnya, kedatangan tim buser itu untuk mencocokkan sidik jari dari siswa yang sudah lulus tahun kemarin. “Tapi untuk apa, saya tidak tahu,” katanya lagi.

Kamis (25/07/2019) pagi, hasil test DNA dan sidik jari jenazah wanita naas itu adalah Hervina Rahma Sari (19tahun) warga jalan Kalimantan no 70 Kelurahan Mangkujayan kota Ponorogo, putri dari pasutri Arifin dan Herfiyati, anak bungsu satu-satunya.

Pihak rumah sakit berdasarkan keterangan dari polisi dan laporan dari pihak keluarga akhirnya membolehkan jenazah untuk dibawa pulang dan dimakamkan, perkiraan jam 12.00 wib jenazah akan diantarkan kerumah duka.

Seperti yang dikatakan Kades Hariyono, membenarkan kalau ada jenazah yang ramai dan viral di media ternyata salah satu warga jalan Kalimantan.

“Benar hari ini warga sekitar jalan Kalimantan, bergotong royong membuat tenda dan memasang kuri untuk para takjiah,” katanya.

Dia juga menjelaskan, kemarin (Rabu) saya mendapat informasi dari kakaknya Andik Prasetyo, apa yang dilihat di rumah sakit jelas adiknya. Tapi kepastiannya masih menunggu test DNA dari keluarga dan orang tua.

“Atas nama Hervina Sari (19 tahun), kemarin sebenarnya dengan ciri-ciri yang dilihat, seperti pakaian, jam tangan, dan dicocokkan dirumah sama. Hanya keluarga menunggu hasil kepastian test DNA,” terangnya.

Baru hari ini, Kamis siang dari Polisi dan rumah sakit memberi kabar kalau jenazah itu benar-benar anggota keluarganya, dan jenazah bisa dibawa pulang.

Sementara Andik Prasetya (40 tahun) selaku kakak korban saat dikonfirmasi sejumlah awak media di mapolres Ponorogo, Kamis (25/07/2019) pukul 12.30 wib mengatakan, keyakinan kalau jenazah itu adalah adiknya dari pakaian dan melihat wajah saat di RSUD Harjono.

“Saya kemarin, Rabu siang setelah melihat jeazah drumah sakit, lihat kostum dan wajahnya, saya yakin kalau adik saya,” ucapnya.

Saat ditanya kapan terakhir berhubungan lewat whasup dengan korban, Andik mengatakan Senin sore (21/07/2019), waktu itu saya baru pulang dari Surabaya pukul 16.00 wib.

“Senin malam saya sempat WA, tapi masih centang satu, kemudian Selasa Pagi pukul 05.51 wib sempat membalas. Dan terakhin hp on, Pukul. 06.49 wib. Habis itu sudah tidak aktif sampai hari Rabu, (24/07/2019),” katanya.

Andik juga curiga, melihat kata dan tulisan jawaban dari adiknya. “Kayaknya kata, dan tulisannya sudah berbeda. Insting saya mengatakan itu,” ujarnya.

Ketika ditanya apakah korban pernah bercerita sudah memiliki pacar? “Kalau dengan saya tidak pernah, tapi kalau dengan orang tuanya pernah, kalau sudah memiliki pacar,” ucapnya. Dia juga menyebut kalau pernah dekat dengan namanya Anton, mulai berkenalan sekitar 8 bulanan. Waktu itu adik saya masih pelajar.

Dengan kejadian yang menimpa adiknya itu, Andik menambahkan akan menyerahkan kepada pihak keluarga dan sama bapak pihak berwajib. “Saya minta hukuman setimpal dengan kelakuannya,” pungkasnya (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here