PONOROGO – Puncak Bersih Desa Gelanglor yang ditandai dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon Wahyu Tohjali terasa istimewa, Rabu (24/7/2019).
Karena pagelaran wayang dengan dalang Ki Guritno Purbo Carita ini dihadiri langsung oleh Bupati Ponorogo Drs. H. Ipong Muchlissoni.
Jelang pukul 23.00 WIB, orang nomor satu di Kota Reyog itu hadir bersama Mirza Ananta Caleg DPRD Provinsi Jatim Terpilih dan Sunarto Caleg DPRD Kabupaten Ponorogo Terpilih.
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipong sempat menyumbangkan lagu Banyu Langit dan nyawer bintang tamu Gareng dan semua sinden. Bupati juga requet langgam Nyidam Sari.
“Sejatinya malam hari ini saya harus ke Jakarta namun karena kecintaan saya ke Gelanglor maka saya batalkan dan hadir disini,” ungkap Bupati.
Ipong juga mengapresiasi kekompakan warga Desa Gelanglor. “Malam ini saya benar-benar menyaksikan betapa warga Gelanglor kompak, guyub, rukun bangun desa,” pujinya.
Budianto Kepala Desa Gelanglor mengaku bangga acara bersih desanya dihadiri langsung oleh Bupati. Menurutnya ini suatu kehormatan bagi pemerintah desa maupun masyarakat.
“Alhamdulillah Pak Bupati Ipong kerso rawuh. Niki semua berkat kekompakan masyarakat Gelanglor dalam rangka membangun desa. Sehingga bisa melampau target,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, kekompakan dan kebersamaan ini terus terjalin agar pembangunan di Gelanglor semakin pesat. “Tahun ngajeng sedoyo kemawon monggo menyatu kersane maju,” pintanya.
Budianto juga menyatakan mendukung penuh program Bupati Ipong dengan menggelar pentas reyog tanggal 11 setiap bulannya.
“Desa Gelanglor mendukung dan sudah melaksanakan program untuk menguri-uri budaya ini,” sebutnya.
Budianto juga menyampaikan progress pembangunan Desa Gelanglor di periode keduanya ini. Meski baru sembilan bulan menjabat namun sudah nampak kinerjanya dalam membangun desa.
Diantaranya, Desa Gelanglor sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang bergerak di bidang usaha obat-obat pertanian dan penyediaan BPNT PKH. “Jadi kalau mau beli obat cukup di BUMDES Gelanglor saja. Karena prinsipnya dari oleh dan untuk masyarakat,” sebutnya.
Selain itu, semua UMKM di wilayah Gelanglor akan dibina dan dikembangkan. Seperti perajin usaha tempe, tahu dan roti. “Tahu tidak hanya digoreng tapi bisa dibuat tahu kripik, tahu steak dan sebagainya yang bisa masuk supermarket. Tentu ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.
Di bidang insfrastruktur, Budianto menegaskan merealisasikan dana desa Rp 1,5 Milyar secara transparan demi kemakmuran rakyat. Terbukti penggunaan anggaran itu sudah disampaikan kepada publik. “Setiap perempatan sudah dipasang plang anggaran desa. Ini wujud transparansi. Semua bisa mengawasi dan mengkritisi,” ujarnya.
Budianto mengajak masyarakat untuk meningkatkan kerukunan, saling menghargai dan menghormati. “Karena bangun desa niku syarate namung setunggal. Menawi rukun insyaallah makmur gemah ripah loh jinawi,” katanya.
Pihaknya berharap dengan bersih desa ini selain uri-uri budaya juga membersihkan segala macam marabahaya.
Budianto juga merencanakan bersih desa dapat digelar setiap tahun dengan tempat yang berbeda di tiap dusun secara bergiliran. “Tahun niki di Taji, tahun ngajeng digilir saget teng Boto, Menggeng, Kauman utawi Purwosari. Sedoyo kedah siap,” pungkasnya. (asr)