PONOROGO (MP) – Maraknya sejumlah pedagang kaki lima membuka lapak di atas trotoar jelang agenda besar festifal topeng tanggal 27 Juli, membuat korps penegak Perda satpol PP geram dan melakukan identivikasi.
Satpol PP Identivikasi PKL di jalan Baru Kota Ponorogo
Seperti penjual nasi soto yang baru satu minggu ini berjualan diatas trotoar di timur perempatan jalan baru. Selain itu satpop PP juga menyisir dijalan Juanda, panglima sudirman dan dipasar utara kota Ponorogo.
Banyaknya laporan dan keluan dari masyarakat terhadap maraknya kembali para pedagang kali lima, selain mengganggu pengguna jalan dan pengendara, dipandang tidak nyaman, tidak bersih dan terlihat kumuh. Hal itu diungkapkan kepala satpol PP Ponorogo Supriyadi saat melakukan identifikasi sejumlah pedagang makanan di jalan baru Ponorogo, Senin (22/07/2019).
“Hari ini kita melihat PKL baru yang berjualan diatas trotoar dan bahu jalan. Penempatan lapak dan perdagangan bila dilihat ‘tidak pantes’ dan ada dibeberapa titik,” ujarnya,
Dia juga menjelaskan, giat hari ini satpol PP melakukan cek dilapangan dan evaluasi, dan hasilnya akan kita jadikan bahan untuk evaluasi bersama dan menentukan kebijakan bersama.
Untuk itu, kata Supriyadi pihaknya akan mengundang dari Polres, Perdagum, Dinas Perhubungan dan dari dinas PU untuk duduk bersama.
“Setelah kita lihat mereka (PKL) berdiri dibahu jalan, dia menggunakan trotoar dan bahu jalan. Bisa dilihat PKL ini (seperti pedagang soto) dijalan baru, selain diatas trotoar juga menggunakan bahu jalan 1,5 meter. Ini pasti menggangu lalu lintas jalan,” terangnya.
Diungkapkan, terkait hal ini pihaknya akan mengundang mereka yang berkompeten dan membahas solusinya seperti apa.
“Apakah mereka cukup ditertibkan, atau akan dipindahkan kemana. Ini yang akan kita bicarakan dengan dinas terkait,” ucapnya.
Sementara pak Man (55 tahun) salah satu pedagang kaki lima di jalan baru mengatakan, ada beberapa titik diperempatan jalan baru seharusnya bebas dari pedagang kaki lima yang berjualan diatas trotoar.
“Sangat mengganggu pengendara mas, banyak terjadi tabrakan kebanyakan di perempatan ini. Karena pengendara mau belok ke kiri atau kekakanan pandangan tertutup pedagang di atas trotoar. Saya mendukung kalau satpol PP melakukan penertipan terhadap PKL yang jelas-jelas tidak tertib,” tukasnya. (mny).