PONOROGO – Teknologi informasi semakin bergerak pesat. SMAN 1 Babadan pun memanfaatkan betul untuk memberikan pelayanan yang paripurna kepada siswa dan masyarakat. Yakni dengan terobosan mengembangkan sekolah berbasis digital dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Sebagai upaya mewujudkankannya, SMAN 1 Babadan bekerjasama dengan Institut Tehnologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Terbukti, Sabtu (13/7/2019) lalu, SMAN 1 Babadan bersama Lembaga Pengembangan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS Surabaya menyelenggarakan workshop pengembangan sistem digitalisasi sekolah (simpus) dan penulisan karya tulis ilmiah (KTI).
“Alhamdulillah. Kegiatan ini dibiayai ITS karena sudah masuk program pengabdian masyarakat ITS,” ungkap Sasmito Pribadi, M.Pd Kepala SMAN 1 Babadan.
Workshop ini menurutnya adalah awal. Yakni pembekalan guru tentang teknologi informasi. Salah satunya yakni penulisan KIR baik yang online maupun off line serta sisten informasi perpustakaan.
Nantinya ada program berkelanjutan dan pendampingan sampai sistem digitalisasi sempurna sesuai harapan.
“Saat ini sedang dilakukan survey oleh tim ITS agar digitalisasi bisa menyentuh pengelolaan sekolah,” ungkapnya.
Salah satunya yakni absensi digital untuk penegakan disiplin masuk sekolah. Presensi digital ini nantinya untuk mendeteksi lebih awal pelanggaran disiplin oleh siswa. Bahkan bisa nge link ke handphone guru wali kelas maupun orang tua.
“Dengan presensi digital diharapkan meminimalisir pelanggaran dan bisa melakukan pembinaan intensi pada kesempatan pertama,” sebutnya.
Sasmito menegaskan, tujuan utama pengembangan smart school ini untuk memberikan pelayanan pendidikan secara lebih cepat, mudah, murah.
Secara cepat karena memanfaatkan tehnologi mobile. Sehingga siswa bisa mengakses informasi tanpa batas ruang dan waktu maupun tempat.
“Seperti contoh e leaening pembelajaran tidak berbatas waktu. Kapan saja dan dimana pun bisa. Sehingga kelas bukan satu satunya namun bisa cyber learning,” ungkapnya.
Mudah karena semua didapat hanya dengan menggerak jari. “Tidak akan lagi ada pelayanan manual yang merepotkan. Tentu ini akan memotivasi anak dalam memanfaatkan android secara positif,” sebutnya.
Murah karena siswa relatif tidak mengeluarkan biaya dalam mendapatkan informasi dan layanan yang ada. “Semua informasi bakal terkoneksi bahkan sampai ke orang tua,” sebutnya.
Pihaknya berharap segera melaunching program digitalisasi sekolah ini begitu sudah fixed.
Menurutnya hal ini penting karena memang sangat dibutuhkan di era sekarang ini. Apalagi dinas pendidikan provinsi Jatim sudah mulai menerapkan digitalisasi dalam sistem PPDB online. “Saya yakin semuanya nanti membutuhkan IT,” tegasnya.
Pun, digitalisasi sekolah ini nantinya juga berdampak pada banyak hal. Seperti entrepreneurship dan kapasitas guru.
Apalagi saat ini sekolahnya bekerjasama denga departemen Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITS untuk persiapan olimpiade sains. “Tentunya berdampak kepada prestasi sekolah, guru dan siswa SMAN 1 Babadan,” pungkasnya. (lin)