PONOROGO (MP) – Untuk meminimalkan tingkat kecelakaan lalu lintas di jalan raya, Polres Ponorogo Senin (29/04/2019) dihalaman Mapolres Ponorogo Jalan Bhayangkara 60 Ponorogo di laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2019.

Bertanggung jawab dalam kegiatan Apel Pasukan Operasi Semeru 2019 Kapolres Ponorogo AKBP Radiant S.I.K. M.Hum. dan diikuti sekitar 200 orang.
Kegiatan Apel diikuti, sebagai Pembina Apel Kompol Bahrun Nasikin S.Ag. Kabag Sumda Polres Ponorogo, Komandan Apel Iptu Sapari S.H Kanit Rekident Polres Ponorogo, Perwira Apel Iptu Edy sucipta Kasubbag Humas Polres Ponorogo.

Sedang Pasukan Apel diikuti, Deputasi Perwira Polres Ponorogo 1 SST, Denpom V/1-1 Ponorogo 1 SSR, Kodim 0802/Kabupaten Ponorogo 1 SST, Polres Ponorogo 1 SSK, Satpol PP Kabupaten Ponorogo 1 SSR, Dishub Kabupaten Ponorogo 1 SSR.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kompol Bahrun Nasikin S.Ag. Kabag Sumda Polres Ponorogo, Peltu Arifin Batuut 0802/21 Pudak, Dansubpom V/1-1 Ponorogo Kapten Cpm Ruryawan, Drs. Supriyadi Kasatpol PP Kab. Ponorogo, Drs. Djunaidi Kadishub Ponorogo dan PJU Polres Ponorogo.

Dengan rangkaian kegiatan, pukul 08.00 Wib Apel Gelar Pasukan Operasi Simpatik Semeru 2019 dimulai. Penghormatan pasukan dilanjutkan laporan dan pemeriksaan pasukan.
Selanjutnya dilakukan Penyematan pita operasi oleh Kabag Sumda Kompol Bahrun Nasikin S. Ag. kepada perwakilan anggota TNI, Polri dan Dishub.

Kompol Bahrun Nasikin, S. Ag. dalam sambutannya menyampaikan amanat Kakorlantas Mabes Polri mengungkapkan, mengawali kegiatan pada pagi ini, kita tidak henti-hentinya marilah
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena merupakan kebahagiaan dan anugerah yang sangat berharga atas segala limpahan rahmat dan ridhoNya.
Sehingga kita masih diberikan kekuatan dan kemampuan untuk melaksanakan tugas dalam keadaan sehat wal’afiat.
“Baru – baru ini Korlantas Polri menyiapkan kegiatan sebulan penuh untuk menyadarkan dan mengedukasi kaum milenial dalam berlalu lintas, kegiatan bertajuk ‘Millennial Road Safety Festival’ ini digelar di 34 provinsi se-Indonesia,” tuturnya.
Dia juga menjelaskan, salah satu tujuan kegiatan itu adalah meminimalkan tingkat kecelakaan di jalan raya.
Dikatakan, tahun 2011, jumlah korban jiwa akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 30 ribu orang.
“Hingga 2018, angka itu tak jauh berubah dan target kita di tahun 2020 itu menjadi 15 ribu,” terangnya.
Menurutnya, tingkat kecelakaan selama ini didominasi kalangan muda yaitu usia rata-rata korban jiwa akibat kecelakaan adalah 16-35 tahun.
“Dalam operasi Sipatik ini dititik beratkan pada, Pemakaian savety bal, Larangan pengemudi menggunakan HP, kapasitas muatan, melanggar marka jalan, pemakaian helm pengaman, berboncengan lebih dari 3 orang,” tukasanya. (mny)