PONOROGO (MP) – Polres Ponorogo menggelar Forum Silaturahmi Kamtibmas dalam rangka kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (K2YD) dengan tema tangkal radikalisme dan Anti NKRI untuk mensukseskan dan menciptakan situasi kondisi Pemilu Tahun 2019 yang aman, damai dan sejuk, Kamis (28/03/2019) di Hotel Amaris Ponorogo.
Hadir dalm kegiatan tersebut Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, SIK, M.Hum, Pejabat Utama Polres Ponorogo, Kapolsek, Ketua MUI Ponorogo, Ketua FKUB Ponorogo, Pimpinan Pondok Pesantren, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Ormas dan Tokoh masyarakat.
Mengundang narasumber Dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UNISA) Surabaya Prof Ahmad Muzaki, MAg, Dip, SEA, MPhil, Phd.
Kapolres Ponorogo AKBP Radiant, SIK, M.Hum membuka Forum Sillaturahmi Kamtibmas tersebut menyampaikan, radikalisme adalah aliran yang menginginkan pembaharuan sosial politik secara cepat dan keras serta ektrim yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 45.
“Forum Sillaturahmi Kamtibmas ini bertema “Sukseskan Pemilu Tahun 2019 yang Aman, Damai dan Sejuk di wilayah hukum Polres Ponorogo” ini dalam rangka Kegiatan Kepolisian Yang Ditingkatkan (K2YD) bertujuan guna untuk menangkal paham radikalisme dan anti NKRI.
Menurutnya, perjalanan sejarah bangsa Indonesia mulai pasca kemerdekaan sampai saat ini diwarnai aksi kelompok-kelompok yang mempermasalahkan bentuk negara, dan dasar negara baik kelompok extrem kanan maupun kiri.
Seperti terjadinya beberapa pemberontakan baik jaman PKI tahun 48, DITII, PKI tahun 65, serta bangkitnya gerakan ormas yang mengusung konsep negara khilafah atau daulah islamiah. Yang merupakan paham atau gerakan mempertentangkan konsensus kedaulatan negara Pancasila Bhineka Tunggal Ika NKRI dan UUD 1945.
“Sebagai konstitusi negara, siapapun yang bertentangan dengan konsesus negara dapat di kategorikan sebagai teroris. Karena 4 konsesus negara ini kita lihat bahwa, sudah final fending, fader dan seluruh masyarakat bangsa Indonesia,” terangnya.
Pihaknya, berharap dengan silaturahmi Kamtibmas ini mampu menangkal radikalisme dan anti NKRI menciptakan situasi kondisi Pemilu Tahun 2019 aman, damai dan kondusif di wilayah Ponorogo.
Sementara itu, Dosen UNISA Surabaya Prof. Ahmad Muzaki, MAg, Dip, SEA, MPhil, Phd, mengatakan, kegiatan ini selain silaturahmi juga berdiskusi terkait pemahaman untuk mengantisipasi paham Radikalisme dan anti NKRI di jaman milenial seperti saat ini.
“Media sosial atau dunia maya seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dan lainnya bisa berpengaruh positif dan negatif. Untuk itu, mari kita semua selalu berhati hati dalam menerima dan mempublikasikan berita yang muncul dari media sosial yang belum jelas kebenarannya atau berita hoax,” pungkasnya. (mny)