PONOROGO (MP) – Meraih segudang prestasi tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi setiap orang. Tak hanya kita saja yang bangga, tapi orang-orang di sekeliling kita juga ikut bangga dengan prestasi yang kita miliki. Sebuah prestasi tidak akan mudah diraih tanpa adanya kerja keras untuk meraih prestasi tersebut.
Sama halnya dengan artis muda kelahiran Kota Reyog ini Jajang Bagus (24 tahun) yang berhasil mendapat penghargaan dari berbagai kategori di bidang model dan budaya. Kerja keras yang dilakukan Jajang Bagus seolah terbayar dari prestasi yang kini sudah diraihnya.
Putra kedua dari dua bersaudara pasangan Priyo Hadi Susilo, S.Pd, M.Pd dan Ernawati Sulistyorini, S.Pd, M.Pd (pengawas sekolah TK) Desa Sumoroto Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo memiliki segudang prestasi, diantaranya Pemeran Pendukung Film Layar Lebar Negeri 5 Menara, Pemeran Utama Reality Show Trans TV, Juara 1 Bintang radio Indonesia dan ASEAN RRI Madiun 2016, Juara Berbakat Duta Budaya Dan Museum Kota Malang 2018, Juara 1 Putra Batik Kota Malang 2019 dan Juara Top Model Master Jawa Timur 2019.
Bagus sapaan akrab anak muda berprestasi kelahiran Sumoroto ini saat dikorfirmasi terkait Event Batik Street Exhibition yang digelar oleh Dinas Pariwisata Ponorogo, Sabtu (23/03/2019) kemarin mengungkapkan rasa senang dan bangga karena pihaknya menjadi tamu undangan Special Daerah.
“Saya amat senang karena diundang oleh Pemkab Ponorogo sebagai tamu Special Batik Street Exhibition bintang Daerah mewakili Master Jawa Timur 2019,” tuturnya.
Dia juga menceritakan merasa beruntung karena pada event itu dirinya disandingkan dengan pemenang Putri Batik Nusantara 2018. “Senang sekali karena yang menjadi tamu undangan hanya Saya dan Putri Batik Nusantara 2018,” ucapnya.
Saat Event Batik Street kemarin lanjut Bagus, dirinya saat menjadi tamu undangan Daerahnya disponsori desainer dari Kota Malang yakni desainer Liputro. “Saya juga berkesempatan ikut shownya memakai batik lukis sikun Ponorogo. Senang sekali batik di Ponorogo sekarang bagus-bagus, semakin kreatif desainer di Ponorogo,” katanya.
Menurutnya, batik di Ponorogo khususnya dan di Indonesia saat ini sudah semakin maju dengan kreasi masa kini dan cocok untuk anak muda.
“Saya berharap semoga event Batik Street Exhibition di Ponorogo ini terus berjalan, karena sangat bagus terutama untuk pelestarian batik kedepan. Selain itu, produsen batik di Ponorogo biar terus berkembang. Sayang sekali kalau event sebagus ini tidak dilanjutkan, karena upaya pelestarian batik ini salah satunya ya lewat event kemarin. Saya sebagai putra Daerah sangat mensuport dan mendukung,” pungkas Bagus yang saat ini bekerja di salah satu stasiun Radio FM di Malang sebagai penyiar dan Produser.
Sementara itu Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno sangat mengapresiasi event ini, karena batik adalah budaya nenek moyang kita yang harus kita kembangkan di era modern sekarang ini.
“Batik merupakan warisan nenek moyang kita yang harus kita kembangkan di era sekarang,” ujarnya.
Soedjarno juga menambahkan untuk batik Ponorogo memiliki ciri khasnya sendiri salah satunya motif reyog yang di peragakan model tadi.
“Ciri khas batik Ponorogo salah satunya ada motif reyog,” tambahnya.
Pihaknya juga berharap nantinya batik di Ponorogo bisa berkembang. Karena ini merupakan warisan dari nenek moyang kita, dan dengan diberlakukannya tahun kunjungan wisata, bisa lebih maju dan tekenal industri batik di Ponorogo.
“Dengan di tunjuknya tahun 2019 sebagai tahun kunjungan wisata, nantinya bisa membuat industri batik bisa lebih maju kedepannya,” pungkasnya. (mny)