Home Birokrasi Ponorogo KLB Demam Berdarah, 172 Terjangkit & 3 Meninggal Dunia

Ponorogo KLB Demam Berdarah, 172 Terjangkit & 3 Meninggal Dunia

0

PONOROGO (MP) – Pemerintah Kabupaten Ponorogo menetapkan keadaan  luar biasa (KLB) demam berdarah dengue (DBD). Hal itu menyusul tingginya angka kasus dan jumlah korban yang terus bertambah di akhir 2018 maupun di awal 2019.

Penetapan status KLB ini diungkapkan Bupati Ipong saat mengadakan rapat koordinasi, dihadiri Sekda Agus Pramono, Dinas Kesehatan dan Camat serta Kepala Puskesmas se- Kabupaten Ponorogo di Ruang Bantarangin  Lantai 2 Gedung Pemkab, Senin (29/01/2019).

“Sekarang ini kasus DB di Ponorogo sudah sangat mengkhwatirkan, karena jumlah pasiennya terus naik. Maka ini kita putuskan ponorogo dalam keadaan luar biasa (KLB) DB. Maksudnya, dengan keputusan KLB ini maka akan dibutuhkan tindakan yang luar biasa,” ujarnya.

Tindakan luar biasa ini kata Ipong, misalkan alat foging kita kurang, maka kita segera memenuhi dan membeli. “Seandainya kalau keadaan biasa kita tidak bisa membeli foging, karena sekarang keadaan luar biasa maka ini menjadi bisa. Kita ambilkan dana on call atau dana tidak terduga,” jelasnya.

Lebih lanjut Ipong menjelaskan, status KLB  DB karena  jumlah yang terjangkit  DB sebanyak 172 warga dengan 3 orang diantaranya meninggal dunia.

“Saya sudah mengintruksikan dan meminta RSUD & Puskesmas milik Pemerintah menggratiskan biaya pengobatan khusus penderita DBD. Selain itu  agar semua obat-obat yang dibutuhkan untuk pasien DB  dicukupi,” tambahnya.

Ipong menandaskan, kasus DB saat ini sudah menyebar merata dihampir semua Kecamatan. “Dikategorikan KLB DB maka penanganannya harus luar biasa. Selain biaya digratiskan, Pemkab berencana menambah alat fogging dan kebutuhan lainnya,” terangnya.

Untuk itu lanjut orang nomor satu di Pemkab, pihaknya akan menggunakan dana on call untuk mengatasi merebaknya demam berdarah di Ponorogo.

“Langkah menggunakan dana on call ini dibenarkan. Namun ia juga meminta agar masyarakat juga bergerak bersama-sama dengan PSN lewat 3 M. Dengan cara mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan masing-masing secara rutin,” ungkapnya.

Sementara itu kepala dinas kesehatan Rahayu Kusdarini mengatakan saat ini ada 172 warga yang terkena DBD dan 3 orang meninggal dunia akibat DBD.

“Kendati banyak korban namun di akhir bulan januari ini penderita sudah mulai menurun. Kemudian rumah sakit yang tadinya kekurangan tempat tidur kini sudah tersedia dan jumlah penderita sudah menurun,” tukasnya.

Selain itu, untuk pasien yang digratiskan di rumah sakit dan puskesmas milik pemerintah untuk pasien db kelas 3. “Pasien db digratiskan untuk kelas tiga. Secepatnya kita ajukan sk nya untuk ditandatangani Bapak Bupati,” tukasnya. (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here