PONOROGO (MP) – Satuan reskrim Polres Ponorogo berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlihat prostitusi online.
Mereka berinisial JH alias konthe (29 thn) berperan sebagai mucikari, AN alias nifta dan seorang lelaki berinisial T keduanya berasal dari luar Ponorogo.
Kapolres Ponorogo AKBP Radiant kepada sejumlah wartawan mengatakan, penangkapan ketiga orang yang diduga terlibat prostitusi online ini dilakukan di dua tempat.
Pertama JH dan T keduanya diamankan setelah digrebeg disalah satu kamar hotel Ponorogo pada Rabu sore. Sedangkan satunya yang berinisial CH ditangkat dipusat perbelanjaan kota Ponorogo, Kamis (24/01/2019) pagi.
“Si pemesan berada didalam suatu kamar disebuah hotel. Kemudian dari pihak kepolisian melakukan penggerebekan. Dan modus operandinya, pelaku memperdagangkan perempuan melalui media sosial, lewat akun twiter,” ujar Kapolres Ponorogo AKBP Radiat, Kamis (24/01/2019).
Kapolres juga menjelaskan, keberhasilannya mengungkap prostistusi online ini setelah tanggal 20 Januari lalu, pihaknya mendapat informasi kalau ada prostitusi online di Ponorogo.
“Berdasarkan informasi inilah, anggota kami melakukan penyelidikan, ternyata benar, di sebuah hotel di Ponorogo berhasil digrebeg dua insan berlainan jenis sedang berbuat tindakan asusila,” terangnya.
Selanjutnya dua insan berlainan jenis itu dibawa ke Polres sampai akhirnya terungkap mucikarinya berinisial JH (29 th) warga Madiun.
Menurutnya, mucikari JH mengaku menawarkan AN melalui akun twitter dengan harga Rp, 5 juta dengan pembagian Rp. 3 juta untuk AN.
“Sedangakan sisanya Rp. 2 juta untuk dirinya dan JH selaku mucikari ditetapkan sebagai tersangka,” paparnya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa tersangka dikenai pasal 45 dan 27 ayat 1 uu Ri no 19 tahun 2016 atau pasal 296 KUHP dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara.
“Kita amankan barang bukti dari tersangka yaitu sprei, handuk, baju, 4 buah alat kontrasepsi, ATM BCA milik AN dan buku rekening serta salinan percakapan akun twitter,” pungkasnya. (mny)
