Home Headline 650 Siswa Ikuti UKT III Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) Cabang Ponorogo, Sayangkan...

650 Siswa Ikuti UKT III Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) Cabang Ponorogo, Sayangkan UPT Puskesmas Slahung

0

PONOROGO (MP) – Olah Raga Seni Bela Diri Institut Ju-Jitsu Indonesia (IJI) Cabang Ponorogo menggelar Uji Kenaikan Tingkat (UKT) dari sabuk Putih, Kuning dan Hijau.

Sejumlah 650 siswa mengikuti ujian kenaikan sabuk, dalam rangkaian kegiatan tersebut diawali upacara apel pagi, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan sumpah dan janji Ju Jitsu, lari long much berkeliling di sekitar kegiatan dan materi UKT.

Disayangkan, surat dari Dinas Kesehatan Ponorogo tertanggal 17 Desember 2018 yang telah menunjuk UPT Puskesmas Slahung untuk mengirimkan tenaga medis sampai acara UKT Ju Jitsu tidak ada satupun tenaga medis yang datang.

“Sangat disayangkan dan tidak manusiawi, padahal kita sudah mengajukan permohonan batuan tenaga medis sejak tanggal 12 Desember, dan dari Dinas Kesehatan sudah menunjuk UPT Puskesmas Slahung, tapi nyatanya tidak ada satu orangpun yag datang,” tegas Muryanto.

Dengan kejadian itu, belasan siswa yang mengalami kram, dan lemas terpaksa ditangani secara manual oleh kawan-kawan pelatih.

“Kami sudah mendapat surat tembusan dari Dinas Kesehatan Ponorogo, kalau yang ditunjuk adalah UPT Puskesmas Slahung. Harga jasa medispun sudah dibeberkan oleh petugas dinas kesehatan. Dengan kejadian ini, akhirnya banyak siswa yang pingsan tanpa ada penanganan medis. Apalagi banyak siswa anak kecil dari SD. Ya terpaksa kita obati secara manual dengan pijat dan olesan minyak,” ucapnya.

Acara rutin empat bulan sekali itu dihadiri oleh Ketua Umum IJI Cabang Ponorogo, Muryanto, S.Ip. DAN VI, Sekretaris IJI, Supeno, S.Pd . DAN II, seluruh jajaran pelatih dan siswa yang dilangsungkan di Lapangan Nongkodono Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman Ponorogo, Minggu (23/12/2018).

“Agenda rutin IJI Cabang Ponorogo setiap 4 bulan sekali mengadakan ujian kenaikan sabuk warna. Dari sabuk putih, kuning dan hijau,” ujar Muryanto, DAN VI.

Muryanto menjelaskan, untuk kenaikan sabuk (ikat pinggang) warna orange dan biru menjadi ranahnya Propinsi, sabuk hitam, Dan IV keatas menjadi ranahnya pusat.

“Ujian kali ini, Saya bangga karena siswanya lebih banyak dari sebelumnya. Ini menunjukkan IJI Cabang Ponorogo, bisa diterima masyarakat khususnya di Kabupaten Ponorogo,” terang Muryanto yang juga wakil rakyat DPRD Ponorogo.

Lebih lanjut Kang Mberu sapaan akrabnya itu juga optimis IJI Cabang Ponorogo akan terus berkembang semakin besar.

“Harapan Saya, kedepan Ju-Jitsu Cabang Ponorogo semakin besar dan disenangi masyarakat Ponorogo. Sudah terbukti Ju Jitsu sebagai Juara Umum tingkat I Propinsi Jatim di ITN Malang CUP I. Olah raga bela diri Ju Jitsu sudah dikenal mulai tingkat Kabupaten, Propinsi, Nasional dan Internasional,” katanya.

Saat ditanya sebagai salah satu olah raga bela diri di Ponorogo jelang Pileg 2019, Muryanto mengungkapkan sebagai organisasi olah raga IJI Cabang Ponorogo, pihaknya mendukung Pemerintah dalam hal ini mendukung adanya Pemilu yang damai.

“Dengan demikian akan tercipta pemilu yang demokratis, jujur, adil dan bermartabat. Seluruh insan Ju Jitsan Ponorogo mendukung dan sebagai motor penggerak terciptanya Pemilu damai, aman dilingkungan Jitsu masing-masing,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Hj. Rahayu Kusdarini saat dikonfirmasi terkait ketidak hadiran tenaga medis kesehatan dari UPT Puskesmas Slahung mengatakan, berdasarkan laporan dari stafnya, pihak puskesmas Slahung sudah mengontak panitia UKT Ju Jitsu.

“Karena satu dan lain hal di Puskesmas Slahung berhalangan dan jam 09.00 wib staf dinkes kontak panitia mau meluncur tim P3K. Dijawab panitia, katanya tidak usah,” jelas Rahayu Kusdarini lewat pesan Wash Up.

Senada diungkapkan Sekretaris IJI Cabang Ponorogo Supeno, DAN II mengatakan, olah raga seni bela diri IJI Cabang Ponorogo mengadakan UKT yaitu dalam satu tahun diadakan selama tiga periode yakni bulan April, Agustus dan bulan Desember.

“Ini untuk persiapan bulan Jauari 2019, yakni akan diadakan perlombaan di tingkat pelajar se-eks Karisidenan Madiun, sebagai regenarasi insan-insan Ju Jitsu yang berbakat dan berpotensi dibidag atletik,” ujarnya.

Dia juga menjelaskan, untuk persiapan lomba Ju Jitsu tahun 2019 yang diadakan kejuaraan Tingkat Nasional Pengurus Besar Ju Jitsu Indonesia (PBJI).

Dikatakan, UKT periode ke III ditahun 2018 didominasi oleh para pelajar mulai tingkat SD, SMP dan SMA. Ujian kenaikan sabuk kali diikui oleh 650 siswa dari 38 dojo (tempat latihan) yang tersebar di Kabupaten Ponorogo.

“Harapan Saya dengan UKT ini, kualitas dari Ju-Jitsu di Ponorogo yang sudah diakui Dunia akan muncul bibit-bibit atlit yang bisa tampil dikancah Nasional maupun Internasional,” tukasnya. (mny)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here