PONOROGO, (MP) – Muh Kholil, M.Pd.I menjamin selama kuliah di Tiongkok, anak didiknya bisa menjalankan ibadah dengan baik. Lantaran, di negara yang terkenal dengan “The Great Wall” ini menjamin kebebasan beribadah untuk pemeluk agama apapun.
Hal ini juga dirasakan langsung oleh Muh. Kholil selama mendampingi anak didiknya di Tiongkok. Selain itu juga dari hasil wawancaranya dengan siswa SMA Muhipo yang sudah mengikuti beasiswa sebelumnya.
“Sesuai yang saya lihat dan pengakuan mahasiswa muslim, di Tiongkok ada kebebasan beribadah,” tegasnya.
Kebebasan dalam beribadah ini tidak hanya dirasakan mahasiswa muslim asal Indonesia namun juga dinikmati muslim asal Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
“Jadi mahasiswa muslim dari berbagai negara yang kebetulan menerima beasiswa juga bebas beribadah. Bahkan ada fasilitas masjid-masjid yang dijamin oleh pemerintah Tiongkok,” sebutnya.
Kholil juga menegaskan, meskipun notabene Tiongkok adalah negara komunis namun tidak ada keharusan untuk menerima mata kuliah yang mengajarkan doktrin komunis.
Selama belajar di Tiongkok dipastikan tidak ada materi tentang ideologi komunis, kecuali di jurusan tertentu, namun itu bersifat pengetahuan saja.”Program ini murni beasiswa pendidikan yang dipersembahkan pemerintah Tiongkok yang harapannya dengan mendatangkan mahasiswa dari luar negeri, maka pertukaran budaya, bahasa dan teknologi antara Tiongkok dan negara lain bisa lebih terjalin,” ungkapnya.
Muh. Kholil juga menceritakan selama di Tiongkok melihat betapa majunya negara tersebut. Teknologi informasi maupun insfrastrukturnya sangat canggih.
Ia juga terkesan dengan etos kerja dan kedisiplinan warga Tiongkok. “Warga Tiongkok juga sangat menjaga kebersihan. Jarang bahkan sulit sekali ditemukan sampah yang dibuang sembarangan di fasilitas umum,” pungkasnya. (sr)
