PONOROGO (MP) – Apresiasi diberikan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Ponorogo terhadap Aji Bangkit Pamungkas yang berhasil meraih medali emas di Asian Games 2018 dalam cabang olah raga pencak silat.
Ketua KONI Ponorogo Sugeng Prawoto dalam sambutannya mengungkapkan raihan prestasi dari Aji Bangkit Pamungkas tidak mudah, namun melalui perjuangan yang panjang.
“Prestasi ABP didapat tidak secara instan, namun prosesnya panjang. Diawali tahun 2014, ia mengikuti kejuaran porkab dan mendapatkan juara satu,” ujar Sugeng saat memberikan sambutan selamat datang Aji Bangkit Pamungkas didepan patung macan alon-alon Ponorogo, Kamis (06/09/2018).
Ia juga menjelaskan, setelah berhasil menjuarai di porkab Aji Bangkit kita kirim dalam lomba pencak silat kelas dewasa tingkat Propinsi Jawa Timur yang berlangsung di Banyuwangi dan mendapatkan juara ketiga.
“Aji Bangkit mewakili Jatim dalam lomba pencak silat tingkat remaja kejurnas mendaptkan juara pertama, 2017 dipilih mengikuti kejuaraan di Belgia dan meraih juara pertama. Kemudian bertanding di Korea dan bertanding di open juga mendapatkan juara pertama. Dan Agustus 2018 kemarin, mewakili Indonesia mengikuti Asian Games mendapatkan medali emas,” terangnya.
Dikatakan, prestasi yang sangat luar biasa ditorehkan putra kelahiran Ponorogo Aji Bangkit diharapkan menjadi inspirasi bagi atlit-atlit yang lain untuk terus meraih prestasi. Seperti Aji Bangkit yang tergabung dalam IPSI Ponorogo mewakili Jawa Timur mengikuti kejuaraan PON di Jawa Barat juga berhasil meraih medali emas. Tidak saja dalam cabang pencak silat, Ponorogo juga memiliki atlit berprestasi lainnya.
“Ada tuju atlit Ponorogo yang mengikuti PON Jawa Timur yakni, Ita Triana cabor Panjat Tebing, Jemmy Herdyanto cabor Bola Basket, Fajar Ashari cabor Panahan, Billy Ea Roring cabor berkuda, Rosad Febrisamina cabor berkuda, Catur cabor Taekwondo dan Ida cabor bola basket. Mereka ini usianya masih muda, seperti Aji Bangkit setelah Asian Games diharapkan bisa bertanding di Olimpiade,” jelasnya.
Lebih lanjut Sugeng menambahkan, pembinaan atlit untuk meraih puncak prestasi diperlukan ketekunan berlatih dan berkelanjutan. Untuk itu diperlukan kerjasama disemua steak holder, mulai dari pemerintah daerah, orang tua atlit dan pengurus cabang olah raga yang dipilih KONI Kabupaten Ponorogo.
“Untuk mendapatkan atlit puncak prestasi diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dalam berlatih. Selain itu, dorongan dari semua steak holder dari pemerintah daerah, orang tua atlit dan semua pengurus cabang olah raga di Ponorogo sangat diperlukan,” terangnya.
Pada kesempatan itu Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni menyerahkan penghargaan bagi Aji Bangkit Pamungkas dan pelatih pencak silat IPSI Ponorogo. Penghargaan pembinaan bagi ABP mendapatkan Rp. 100 juta, dan dijanjikan menjadi PNS, sedang pelatih IPSI M. Sodik dan Hariadi mendapatkan hadiah pembinaan Rp. 50 juta. (mny)