PONOROGO, (MP) – Bencana gempa bumi yang melanda Nusa Tenggara Barat (NTB) memantik kepedulian Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Ponorogo.
Tidak sekadar bantuan logistik, MDMC Ponorogo juga mengirimkan SAR yang ahli tukang yang dilengkapi peralatan pertukangan.
Ada tujuh personil MDMC Ponorogo yang diberangkatkan Ketua PDM Ponorogo, Minggu (24/8/2018).
Ketujuh orang itu terdiri dari empat tim SAR. Yakni Amal Amruli, Abu Hanifah, Ahmad Mufattaci, dan Ibud Awaludin. Sedangkan tiga lainnya adalah pendamping medis. Ketiganya adalah Johan Efendi, Harun Arafat dan Robiyatul Adcha.
Relawan yang dikirim ini sudah terlatih dan berpengalaman dalam respon kebencanaan. Diantara mereka dulu ikut penanganan bencana longsor Banaran Pulung.
Mereka ditugaskan oleh Majlis Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana PWM Jatim untuk membantu proses kegiatan tanggap darurat bencana gempa lombok NTB, dengan masa tugas mulai tanggal 27 Agustus sampai dengan 9 September 2018.
Ketujuh personil ini sudah dilengkapi logistik maupun peralatan penting. Seperti 1 Rangger, 2 KLX, 3 Rig, 6 HT, 1 Paket Peralatan Pertukangan, 2 Tenda dome, 7 Pasang Sepatu boat, satu paket bantuan mukena dan satu paket bantuan abon sapi.
Harun Arafan Plt Ketua MDMC Ponorogo melaporkan berbagai aksi sosial yang dilakukan di lokasi gempa bumi tepatnya di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB.
Bukan hanya bantuan makanan, lebih dari itu juga bantuan tenaga untuk membuat sarana prasarana penting yang bermanfaaat bagi korban bencana.
Diantaranya yakni, pembuatan hunian sementara, membantu warga merobokan rumahnya untuk pembersihan, membantu warga menyelamatkan barang berharga dari rumahnya yang hampir runtuh, membuat rumah sakit lapangan dan membantu klaster lainya.
Harun berharap, aksi yang dilakulan MDMC Ponorogo ini bisa mengurangi beban korban bencana. “Alhamdulillah. Semua kegiatan hari ini berjalan dengan lancar. Semoga bisa sedikit membantu pemulihan korban bencana gempa bumi lombok NTB,” pungkasnya. (sr)