PONOROGO (MP) – Penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Ponorogo selama ini dikarenakan oleh kesalahan pengendara sendiri atau “Human Error”,
Demikian diungkapkan Kanit Laka Lantas Polresta Ponorogo, Ipda Badri kepada wartawan, Kamis, (02/08/2018) di ruang kerjanya.
Berdasarkan data Satlantas Polresta Ponorogo, ada 76 kejadian Laka Lantas yang telah terjadi pada bulan Juli 2018 ini. Berbagai macam faktor kesalahan yang dilakukan sendiri oleh pengendara kendaraan, seperti human error, akibat faktor jalan rusak, kebut-kebutan dan balapan liar, keadaan mabuk sewaktu berkendaraan serta tidak mematuhi peraturan berlalu lintas.
“Ada kenaikan laka lantas dibandingkan dengan bulan Juni kemarin. Bulan Juni laka lantas jumlahnya ada 66 kasus dan di bulan Juli naik 15% menjadi 76 kasus,” ujarnya.
Akibat laka lantas lanjut Ipda Badri, korban yang meninggal dunia bulan Juni ada 5 orang, sedang di bulan Juli naik 50% menjadi 10 orang nyawa melayang akibat laka lantas.
Ipda Badri menambahkan, untuk yang menderita luka berat menurun dan luka ringan mengalami kenaikan. “Bulan Juni 122 orang, bulan Juli menjadi 132 orang menderita luka ringan,” jelasnya.
Dikatakan, laka lantas terjadi dijalan umum Ponorogo, Ponorogo Magetan, Ponorogo Madiun dan Ponorogo Trenggalek. “Seperti kemarin ada dua anak sekolah yang meninggal dunia akibat laka lantas di wilayah Babadan. Untuk jenis laka lantas saat ini didominasi oleh laka tunggal akibat jalan rusak ini ada 16 kasus,” ucapnya.
Ia juga menjelaskan, laka akibat pengaruh alkohol ada 3 kasus, mengantuk saat berkendara ada 6 kasus, kurang konsentrasi ada 6 kasus. “Sedang laka lantas yang melibatkan anak sekolah di bulan Juni ada 17 anak pelajar, sedang di bulan Juli naik menjadi 23 kasus laka anak pelajar,” imbuhnya.
Dihimbau kepada seluruh masyarakat Ponorogo agar selalu berhati- hati dalam berkendaraan, dan selalu mentaati peraturan lalu lintas yang ada, seperti selalu memakai helm standar, menyalakan lampu pada siang hari dan berjalan di lajur sebelah kiri.
“Kepada orang tua selalu mengingatkan anak-anak mereka untuk tidak kebut-kebutan di jalan raya apa lagi ikutan balap liar,” pungkasnya. (mny)