PONOROGO (MP) – Sebanyak puluhan anak di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dinyatakan positif terjangkit virus rubella atau campak jerman berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan setempat. Maka tak heran kalau Dinas Kesehatan setempat terus gencar mengkampanyekan pentingnya vaksinasi MR. Melalui surat kementerian Kesehatan, program imunisasi MR akan diperpanjang sampai 14 Oktober 2017. Target di Kabupaten Ponorogo 163.708 anak-anak usia 9 bl sampai 15 tahun. Sampai akhir September sudah tercatat 181.013 anak yang sudah mendapatkan vaksin RL.
“Ini berdasarkan laporan kasus suspect campak sampai saat ini ada 292 anak. Yang sudah diambil samplenya dan diperiksakan di Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Surabaya ada 99 sample. Dan hasilnya yang sudah sampai kepada kita yang positif rubella ada 38 anak,” kata Titik Sukamti kasi imunisasi P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo, Rabu (04/10/2017). Ia juga menjelaskan, visrus suspect campak ini tidak hanya terdapat pada anak-anak saja, namun orang tua juga bisa terkena.
Khusus yang terkena virus campak, lanjut Titik pasien tetap di berikan obat. “Jadi kalau obatnya sendiri sebenarnya tidak ada, jadi obatnya sintomatis. Misalkan, pasien yang terkena virus campak ini mengalami panas tinggi, ada obat penurun panas,” terangnya. Kalau mereka yang sudah positif terkena virus langkah kita mengadakan PE, untuk menjaga agar tidak muncul lagi kasus yang sama dilingkungan sekitarnya.
Dikatakan, pelaksanaan suntikan RL akan diperpanjang sampai tanggal 14 Oktober 2017. “Kemarin tanggal 29 September kita mendapat surat dari kementerian kesehatan, ada penambahan waktu sampai 14 Oktober,” terangnya. Dengan penambahan waktu itu, pihaknya akan terus mengadakan sweping di seluruh Ponorogo melalui puskesmas di kecamatan. Yang sudah selesai akan dilakukan sweping, kemungkinan masih ada anak-anak pada saat imunisasi MR kemarin yakni bulan Agustus dan September masih ada yang sakit.
Rubella atau campak jerman merupakan salah satu penyakit infeksi menular melalui saluran nafas yang disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah. Penularan terutama terjadi melalui partikel air liur di udara, yang dikeluakan penderita melalui batuk atau bersin. Anak-anak maupun orang dewasa yang belum diberi vaksin Campak dan rubella atau belum pernah terkena penyakit ini, berisiko tertular penyakit ini.
Gejala yang timbul pada mereka yang terkena virus rubella terlihat sangat sederhana dan tidak spesifik, bahkan terkadang tanpa gejala. Kalau ada gejala, di antaranya demam, bercak merah, pusing, batuk, pilek, konjungtivitis atau mata merah, namun komplikasi campak bisa sangat memberatkan.
Virus tersebut sering menyerang anak-anak dan remaja, bahkan dapat menular pada ibu-ibu yang sedang hamil pada tiga bulan pertama kehamilan yang menyebabkan ibu tersebut mengalami keguguran atau bayinya lahir dalam kondisi cacat. Penderita rubella bisa terkena radang otak, radang paru, radang telinga, diare berat, kebutaan dan dehidrasi yang dapat mendatangkan kematian. (mny)