PONOROGO (MP) – Warga Desa Tugurejo Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo terdampak tanah retak semakin was was dengan datangnya musim hujan. Pasalnya, selain rumahnya yang sudah porak poranda tidak bisa ditempati, mereka semakin menderita dengan kondisi yang dialami.
Salah satunya Daimin dukuh krajan Rt/01 RW/01 Desa Tugurejo mengungkapkan, sudah dua bulan ini terpaksa hidup bersama keluarga dipengungsian. Rumah satu satu sudah tidak dapat ditempati lagi karena kondisinya sudah hancur.
“Saya, isteri dan dua anak terpaksa ngungsi dari rumah, karena rumah yang saya tempati sudah hancur akibat bencana tanah retak,” ujar Daimin Rabu (04/10). Ia, hanya pasrah dan terus berdoa semoga pemerintah daerah dan pihak pihak lain bisa membantu.
Sementara itu Siswanto kades Tugurejo mengakui, saat ini warga terdampak sudah dua bulan hidup dipengungsian. Mereka terpaksa pindah, karena kondisi rumahnya sudah tidak layak lagi ditempati. “Kita bersama warga yang lain saat ini was was dengan kondisi sekarang. Khawatir dengan musim hujan yang sebentar lagi tiba, karena retakan tanah yang semakin lebar. Jika sewaktu waktu turun hujan jelas akan terdampak,” ujar Siswanto.
Ia juga mencerikan kalau beberapa minggu ini, warganya juga mengalami kesulitan air bersih. Tapi kondisi itu sudah bisa ditangani dari BPBD dengan mengirimkan bantuan air bersih. “Harapan warga kepada Pemerintah agar lebih serius dalam menangani mereka yang terdampak tanah retak, terutama bantuan relokasi rumah bagi mereka,” tukasnya.(mny).